Pernah ga sih ngerasa punya banyak keinginan tapi kekurangan waktu untuk mewujudkan keinginan itu? Atau karena terlalu banyak kegiatan organisasi membuat kita sulit fokus dalam belajar?
Saya rasa issue seperti di atas adalah permasalahan yang cukup populer yang dihadapi mahasiswa. Julukan mahasiswa abadi pun biasa disandang oleh mahasiswa yang lambat lulus kuliah karena konon katanya terlalu sibuk berorganisasi.Apakah memang harus begitu?
Saya rasa tidak. Saya dulu punya sahabat yang luar biasa aktif di kampus, sampai-sampai setiap acara kampus rasanya tidak pernah absen melihat mukanya. Tapi dia bisa lulus dengan cepat dan nilai yang memuaskan. Saya pribadi pun sewaktu kuliah cukup aktif, namun tetap bisa lulus tepat pada waktu yang ditentukan.
Sebenarnya menurut saya, keaktifan seseorang di organisasi bukanlah sebuah alasan untuk membuat seseorang menunda proses belajar sehingga secara otomatis juga menunda kelulusan. Seorang mahasiswa bisa bersikap aktif di organisasi atau kegiatan di luar kampus (seperti berwirausaha) tanpa harus menelantarkan kewajibannya untuk belajar asalkan pandai memanajemen waktu.
Kita semua punya waktu yang sama banyaknya. Semua kebagian sama rata, dua puluh empat jam sehari. Siapapun dia. Tapi mengapa sebagian orang pencapaiannya melebihi sebagian yang lain? Kata kuncinya, produktif.
Ada perbedaan yang sangat besar antara sibuk dan produktif. Kita terkadang sering merasa sibuk, tapi ternyata tidak produktif. Bagaimana cara mengetahuinya? Lihat hasil atau output kegiatan kita. Kalau ternyata hasilnya kurang tampak atau kelihatan, jangan-jangan kita hanya sibuk saja, tanpa produktif.Ada beberapa tahapan yang wajib kita lalui jikalau ingin menjadi produktif, yaitu:
1. Bangun setiap pagi dengan perasaan positif
Perasaan positif setiap pagi akan membuat kita merasa lebih semangat menjalani hari. Untuk mencapainya, kita bisa mulai dengan berdoa dan memvisualisasikan cita-cita yang dimiliki. Mandi tepat pada waktunya juga akan mempengaruhi mood kita lho.
Perasaan positif setiap pagi akan membuat kita merasa lebih semangat menjalani hari. Untuk mencapainya, kita bisa mulai dengan berdoa dan memvisualisasikan cita-cita yang dimiliki. Mandi tepat pada waktunya juga akan mempengaruhi mood kita lho.
2. Menjaga gaya hidup sehat
Semua teori untuk menjadi produktif akan menjadi percuma apabila tubuh kita sakit atau kelelahan. Kita akan memiliki toleransi yang sangat tinggi untuk berdiam diri jika sedang merasa sakit atau lelah. Olahraga, minum air putih yang banyak, dan tidur yang cukup akan membantu kita menjaga kondisi badan.
Semua teori untuk menjadi produktif akan menjadi percuma apabila tubuh kita sakit atau kelelahan. Kita akan memiliki toleransi yang sangat tinggi untuk berdiam diri jika sedang merasa sakit atau lelah. Olahraga, minum air putih yang banyak, dan tidur yang cukup akan membantu kita menjaga kondisi badan.
3. Belajar memanajemen waktu
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, banyaknya waktu setiap orang adalah sama. Kita tidak dapat mengelola waktu, melainkan hanya mampu mengelola aktivitas dan prioritas kita. Belajarlah membuat skala prioritas dalam bertindak, kerjakan pekerjaan yang penting dan mendesak terlebih dahulu. Usahakan tidak menunda pekerjaan sehingga pekerjaan tidak memburu tanpa ampun pada akhirnya. Cicil setiap pekerjaan besar, dan tinggalkan pekerjaan yang masuk dalam kategori tak penting maupun tak mendesak.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, banyaknya waktu setiap orang adalah sama. Kita tidak dapat mengelola waktu, melainkan hanya mampu mengelola aktivitas dan prioritas kita. Belajarlah membuat skala prioritas dalam bertindak, kerjakan pekerjaan yang penting dan mendesak terlebih dahulu. Usahakan tidak menunda pekerjaan sehingga pekerjaan tidak memburu tanpa ampun pada akhirnya. Cicil setiap pekerjaan besar, dan tinggalkan pekerjaan yang masuk dalam kategori tak penting maupun tak mendesak.
4. Eliminasi penggunaan media sosial
Media sosial adalah salah satu pencuri waktu paling populer akhir-akhir ini. Seorang mahasiswa yang menulis skripsi sambil membuka media sosial, akan menghabiskan waktu yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan yang fokus hanya menulis skripsi saja. Batasi penggunaan media sosial, misalnya hanya satu jam saja perhari pada jam-jam tertentu.
Media sosial adalah salah satu pencuri waktu paling populer akhir-akhir ini. Seorang mahasiswa yang menulis skripsi sambil membuka media sosial, akan menghabiskan waktu yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan yang fokus hanya menulis skripsi saja. Batasi penggunaan media sosial, misalnya hanya satu jam saja perhari pada jam-jam tertentu.
5. Multitasking adalah pemborosan waktu
Karena Anda bisa melakukan tiga hal sekaligus dalam satu waktu, tidak berarti Anda harus melakukan hal tersebut sekaligus. Pekerjaan yang dilakukan dengan berfokus ternyata memiliki hasil yang lebih baik, sekaligus membutuhkan waktu yang jauh lebih sedikit.
Karena Anda bisa melakukan tiga hal sekaligus dalam satu waktu, tidak berarti Anda harus melakukan hal tersebut sekaligus. Pekerjaan yang dilakukan dengan berfokus ternyata memiliki hasil yang lebih baik, sekaligus membutuhkan waktu yang jauh lebih sedikit.
6. Belajar untuk mengatakan tidak dan belajar mendelegasikan pekerjaan
Belajar untuk mengatakan tidak pada ajakan-ajakan mendadak jika memang ada pekerjaan yang lebih penting yang harus dilakukan. Jika Anda adalah atasan dalam suatu struktur organisasi, maka sebaiknya Anda belajar untuk mendelegasikan tugas; karena selain menghemat waktu, kita juga belajar memberikan kepercayaan kepada orang lain untuk belajar dan bertumbuh.
Belajar untuk mengatakan tidak pada ajakan-ajakan mendadak jika memang ada pekerjaan yang lebih penting yang harus dilakukan. Jika Anda adalah atasan dalam suatu struktur organisasi, maka sebaiknya Anda belajar untuk mendelegasikan tugas; karena selain menghemat waktu, kita juga belajar memberikan kepercayaan kepada orang lain untuk belajar dan bertumbuh.
7. Buatlah to-do-list yang realistis
Buatlah maksimal hanya TIGA hal besar/esensial saja yang akan Anda lakukan setiap harinya. Tidak lebih. Misalnya: kuliah, belajar kelompok, dan mencuci pakaian. Jika Anda menulis lebih dari tiga hal per hari, maka Anda cenderung memiliki pekerjaan-pekerjaan yang lebih ringan untuk dilakukan.
Buatlah maksimal hanya TIGA hal besar/esensial saja yang akan Anda lakukan setiap harinya. Tidak lebih. Misalnya: kuliah, belajar kelompok, dan mencuci pakaian. Jika Anda menulis lebih dari tiga hal per hari, maka Anda cenderung memiliki pekerjaan-pekerjaan yang lebih ringan untuk dilakukan.
8. Rapikan!
Sesuatu yang berantakan akan membuat Anda membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk memulai suatu pekerjaan. Luangkanlah waktu satu kali seminggu untuk membereskan meja belajar, buku-buku, ataupun folder di komputer.
Sesuatu yang berantakan akan membuat Anda membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk memulai suatu pekerjaan. Luangkanlah waktu satu kali seminggu untuk membereskan meja belajar, buku-buku, ataupun folder di komputer.
Saya menyadari pembentukan kebiasaan baru bukanlah sesuatu yang mudah. Oleh karena itu, sadari hal ini di dalam diri Anda dan teruslah berupaya melakukannya meskipun terkadang ada beberapa hal yang mungkin terlewatkan. Untuk mempermudah proses belajar memanajemen waktu, Anda dapat mengunduh worksheet di bawah ini dan mulai mencoba mengisi dan menggunakannya. Memanajemen waktu bukan menjadikan diri kita sebagai robot, tetapi memiliki panduan dalam bertindak sehari-hari. Selamat mencoba!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar