Monday, December 7, 2015
Begini Meriahnya Event Google Hack Fair Tahun ini
Teknopedia.Asia - Gelaran Google Hack Fair 2015 resmi berakhir, banyak sekali kisah menarik dari event yang baru pertama kali diadakan di Indonesia ini, antusiasme terlihat dengan banyaknya peserta yang hadir, tak kurang ratusan peserta memadati Museum Bank Indonesia tempat dimana acara ini digelar.
Dalam event ini ada 3 kategori yang bisa diikuti yaitu exhibition, talks dan codelabs. Exhibition adalah pameran project-project luar biasa yang telah dibuat oleh developer lokal, dalam event ini tak kurang 40 project yang dipamerkan, lalu ada pula talks yang berisi pembahasan dari pakar-pakar di berbagai macam topik yang berhubungan dengan isu teknologi terkini, yang terakhir adalah codelabs dimana terdapat praktik bagi para pengembang yang ingin membuat hal besar berikutnya.
Dalam Exhibition ini Teknopedia sempat melakukan wawancara dengan beberapa pengembang aplikasi yang terpilih seperti Riliv, Firesight dan Arduino Digital Drum. Riliv adalah sebuah aplikasi yang yang memfasilitasi seseorang untuk dapat berkonsultasi tentang masalah pribadinya kepada psikolog profesional atau mahasiswa psikologi, disini pengguna bisa curhat tentang masalah percintaannya secara anonim dan akan dicarikan solusinya oleh para pakar, kemudian ada aplikasi firesight, yaitu sebuah sistem yang dapat memantau dan mendeteksi kebakaran di hutan, menurut pembuatnya aplikasi ini dapat menggantikan peran manusia untuk mendeteksi asap dan kebakaran di hutan sehingga meminimalkan resiko kematian, firesight terdiri dari perangkat hardwaredan software, dimana bagian hardwarenya terdapat dua perangkat yaitu Raspberry Pi yang digunakan sebagai komputer mini untuk mengirimkan data lewat internet dan juga arduino beserta sensor asap dan api untuk mendeteksi kebakaran yang nantinya ditempatkan di hutan. Selain itu teknopedia juga sempat menjumpai booth menarik yaitu Arduino Digital Drum, yaitu sebuah perangkat drum yang dibuat dari bahan PVC atau pralon dan material daur ulang lain yang dapat menghasilkan suara layaknya sebuah drum pada umumnya, cara kerja alat tersebut adalah ketika drum di pukul maka aliran listrik tersebut akan masuk kedalam perangkat arduino sebagai sebuah aliran listrik lalu didalam arduino di convert menjadi semacam midi yang nantinya dapat diputar dilaptop ataupun komputer.
Selain Exhibition ada sesi tentang talksyang dibawakan oleh berbagai pakar, karena keterbatasan waktu teknopedia hanya mengikuti talks tentang "Emotional Design & User Research" yang dibawakan oleh Borrys Hasian seorang kepala UX & Design di Rakuten Viki. Di sesi ini borrys memaparkan bagaimana pengaruh UI dan UX dalam pengembangan aplikasi. Yang menarik tentunya warna merah sangat cocok digunakan sebagai latar belakang dari aplikasi makanan, agar para usermerasakan hawa lapar. Selain itu gambar-gambar yang membangkitkan nafsu makan juga amat sangat mempengaruhi seorang user untuk menggunakan aplikasi tersebut. Materi yang dibawakan borrys di hack fair kali ini dapat anda lihat http://circleux.com/resources
Selain itu ada sesi Codelabs dimana Yohan Totting mengajak para pengembang untuk ikut membantu permasalahan jakarta seperti kebersihan, kesehatan dan banjir lewat teknologi. Dihadirkan juga seorang pengembang aplikasi smart city di jakarta agar para peserta memahami seluk beluk permasalahan jakarta. Di sini para pengembang diharuskan memilih topik yang ditentukan kemudian mendiskusikan bagaimana cara memecahkan permasalahan tersebut secara tim yang terdiri dari desain dan developer. Di sesi ini para peserta juga mendapatkan bingkisan Google cardboard.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar