Rabu, 06 Januari 2016

Pendidikan di Penghujung Tahun 2015

Tahun 2015 dunia pendidikan kita sarat dengan cerita duka, bahkan mendung masih menggelayut di penghujung tahun ini, karena berbagai persoalan pendidikan datang silih berganti, mungkin memberi irama, tapi sumbang, mungkin memberi warna, tapi semakin menjadi kusam.
Kurikulum 2013 yang merupakan peninggalan kebijakan pendidikan era M. Nooh tetap berjalan, sampai akhirnya kebijakan baru lewat menteri yang baru sedikit memberi harapan pada awalnya, melalui penghentian pelaksanaan K13 di sebagian sekolah, banyak pihak menyambut baik keputusan tersebut meski banyak juga yang menyayangkan mengapa tidak dihentikan saja secara total, toh sudah cukup terang benderang alasan-alasan yang menyebabkan K13 belum cukup layak untuk diterapkan.
Dan kalau kita sebagai pelaku-pelaku pendidikan mau jujur 100% pasti semua akan menjawab apa sih dampak kemajuan dari pelaksanaan K13 yang sudah dirasakan ? apakah ada perubahan yang signifikan ? apakah mindset kita sudah sesuai harapan K13 ?
Dengan lamanya bergulirnya waktu dan besarnya Triliunan Rupiah yang telah keluar untuk membiayai K13 ini, kiranya sangat perlu kita berhitung ulang, bukan hanya materi tetapi esensi dan dampak perubahan itu.
Selain kurikulum, sertifikasi guru menjadi salah satu hits persoalan pendidikan yang tak kunjung usai. Sertifikasi guru yang dengan ideal ingin membentuk guru-guru yang profesional nampaknya masih jauh panggang dari api, masih tidak sesuai harapan, ataukah mungkin sudah keluar jalur ?
Filosofi VIP-kan guru – sekarang seolah berubah menjadi Persulit Guru, guru yang seharusnya menjadi ujung tombak, sekarang makin sering guru menjadi kambing hitam.
Beberapa tahap ketidakpercayaan pemerintah terhadap guru, dan ketidakpercayaan ini akan selalu diulang-ulang setiap tahun melalui Uji Kompetensi Guru (UKG) merupakan satu indikator bahwa dunia guru selalu menjadi sorotan ketidakpercayaan dan kambing hitam terhadap keterpurukan dunia pendidikan kita.
Apabila kita bisa membandingkan secara rasio yang wajar, dunia guru hanyalah sebagian kecil dari sistem pendidikan kita secara umum, karena disisi lain ada dunia Perguruan Tinggi/ dunia dosen, ada kurikulum, dan ada kebijakan yang secara umum mengatur sistem pendidikan itu sendiri.
Sangatlah disayangkan apabila persoalan pendidikan selalu berkutat hanya menyoroti dunia guru, yang notabene guru juga manusia, yang punya rasa dan punya hati seperti orang-orang dengan profesi yang lain.
Cobalah, seorang guru adalah produk perguruan tinggi juga, sudah melalui tempaan kuliah beberapa tahun, kemudian lulus dengan ijazah dan akta mengajar, tentunya bukanlah sebuah proses yang serta merta dan instan. Kemudian melalui proses penerimaan PNS seorang guru pada dasarnya sudah melalui proses seleksi yang kualified.
Setelah itu seorang guru menjalani proses sertifikasi guru, lulus dan mendapatkan penghargaan melalui tunjangan profesi, lalu guru menjalani UKG, lulus, dan UKG lagi, lulus lagi, begitu seterusnya…. apalagi yang masih kurang ???
Predikat profesional bagi seorang guru saat ini seolah hanya sebuah mimpi yang akan sangat sulit dicapai, melihat regulasi dan sistem yang tidak wajar dan tidak fair. Seorang guru yang mendapatkan penghargaan tunjangan profesi memang sebuah anugrah yang patut disyukuri, tapi dalam batin seorang guru, ada perasaan yang tidak rela, ada perasaan yang menyakitkan ketika proses uji kompetensi dan uji sertifikasi menggunakan pola yang tidak transparan, baik sistem dan hasilnya.
Pemerintah cenderung membesar-besarkan angka-angka yang di bawah standar, mereka-mereka yang katanya tidak kualified, dengan menyodorkan berbagai peraturan dan ancaman hukuman. Sementara angka-angka yang lulus, mereka-mereka yang mungkin kualified sama sekali tidak pernah di ekspose dan diberikan reward.
Persoalan lain yang dihadapi dunia pendidikan di tahun 2015 adalah persoalan pendataan pendidikan yang dengan secara membabi buta telah membebani guru, tanpa urgensi yang jelas dan cenderung mengganggu konsentrasi guru dalam proses belajar mengajarnya. Setiap tahun rata-rata pendataan dilakukan lebih dari lima kali.
Pertanyaannya, kapankah dunia pendidikan kita mempunyai database pendidikan yang tersentral, terintegrasi, valid dan dapat dipakai semua komponen pendidikan ? jawabnya tergantung kemauan pihak-pihak yang berperan sebagai penentu regulasi dan kebijakan. Harus ada satu saja jenis pendataan yang menyeluruh, yang dapat dipakai semua pihak, up to date, dan valid.
Di sisi sekolah harus mengoptimalkan peran dan tupoksi Tata Usaha (TU) sebagai ‘pelayan guru’. Tata Usaha sekolah harus diisi orang-orang yang mampu mengikuti perkembangan jaman, sehingga pendataan pendidikan yang serumit apapun mampu diselesaikan oleh Tata Usaha, tidak membebani profesi guru yang harus melayani siswa dalam pembelajaran. Sekali lagi tupoksi TU adalah ‘melayani guru’ bukan sebaliknya.
Itulah sedikit catatan akhir tahun dunia pendidikan kita,
Masih banyak persoalan-persoalan lain yang urgen, tapi belum sempat dibahas dalam tulisan ini, misalnya :
  1. Perlunya mengembalikan mapel TIK dan KKPI ke dalam kurikulum pendidikan kita
  2. Perlunya mengurangi jumlah mata pelajaran di kurikulum kita , dan mengurangi beban belajar siswa.
  3. Perlunya mensejahterakan guru tanpa harus membebani guru dengan persyaratan-persyaratan yang ‘kurang profesional’

Puisi (suara hati)


Ada sesuatu yang terasa hampa
saat langit langit semakin menua
ada sesuatu yang terasa berbeda
saat hujan hujan tertahan diantara mega

Sendiri dan sepi, aku ingin berlari
menelusuri mimpi yang tak kunjung menepi
atau haruskah aku hanya berdiri disini
mengeja bait pelangi yang hampir mati

Di penghujung hari...
Ketika senja berlalu dan pergi
Ketika hati ini terhenti bernyanyi
aku ingin kau kembali
disini, sekali lagi...!!!!

Manfaat Blog dalam Dunia Bisnis

Berikut beberapa manfaat blog:

  1. Karena blog tepublikasi luas di internet, maka blog bisa di akses oleh semua orang di dunia. Di dunia ini juga banyak perusahaan yang menjadikan blog sebagai teknik yang bermanfaat bagi dunia bisnis mereka. Blog juga dapat menjadi tool marketing (alat pemasaran) yang menarik dan mudah di lakukan.
  2. Blog juga memungkinkan penulis blog (blogger) berinteraksi dengan banyak orang di dalam dunia internet. Antara pembaca dan penulis blog dapat terjalin hubungan via dunia blog, jadi pembaca dapat mengetahui maksud dari penulis tentang postingan blognya, dan penulis dapat mengetahui keinginan dari para pengunjung blognya. Sehingga antara penulis dan pembaca dapat meningkatkan skill tertentu dengan saling bertukar komentar lewat blog.
  3. Bagi sebuah perusahaan atau corporate blog dapat di manfaatkan sebagai sebuah alat pemesanan bagi para pelanggan perusahaan tersebut, dan lewat blog pula para pelanggan atau pembeli dapat memesan sebuah jasa atau barang, dan para pembeli juga dapat mengetahui apakah pesanan mereka sudah terlaksana atau tertunda.
  4. Lewat blog seorang yang merasa mempunyai potensi dalam bidang tertentu dapat meningkatkan skillnya. Contoh seorang pemain gitar ingin mengetahui cara untuk menciptakan nada-nada yang menarik dan fleksible ketika di dengar oleh penikmat musik. Dengan membuka situs blog orang tersebut dapat dengan mudah mencari informasi dan artikel tentang keinginannya dalam meningkatkan skill menggitarnya.

Sektor Perekonomian Indonesia (kebudayaan dan pariwisata)

Semenjak adanya badai krisis 1998, semua sektor perekonomian Indonesia sangat terganggu dan mencapai batas minus untuk sebuah perkembangan ekonomi. Jika melihat dari sejarah Indonesia yang pernah memiliki sebuah sebutan macam Asia, maka bukanlah hanya mimpi untuk menjadikan perekonomian Indonesia seperti 20 tahun yang lalu. Pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat menjanjikan pada tahun 1990-an, pertumbuhan ekonomi mengalami perkembangan sebesar 7% setiap tahunnya. Melihat keadaan Indonesia yang sekarang memang rasanya jauh dari kata “Macan Asia” namun jika kita memaksimalkan sektor-sektor yang sekiranya sangat menjanjikan perkambangan perekonomian Indonsia seperti halnya Pariwisata, maka kelak ntah tahun berapa, Indonesia akan menjadi “Macan Asia” seperti 20 tahun yang lalu. 
Sektor perekonomian Indonesia yang sangat menjanjikan pertumbuhan ekonomi adalah sektor pariwisata. Melalu beebrapa survei yang telah dilakukan, pertumbuhan perekonomian Indonesia sangat terbantu dengan semakin majunya sektor pariwisata sebagai sektor perekonomian Indonesia yang memang kaya akan kebudayaan dan alamnya yang asri. Sesuai UU yang mengatur tentang kepariwisataan yang ditetapkan pada tahun 2009 yang berbunyi “Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah.” Maka kegiatan pariwisata yang seharusnya dimaksimalkan ada baiknya untuk dikembangakan untuk memulihkan perekonomian Indonesia yang kini sudah mulai menguat.
Pariwisata Adalah Sektor Perekonomian Indonesia yang Menjanjikan
Karena telah kita ketahui bahwasannya pariwisata adalah salah satu sektor perekonomian Indonesia yang sangat menjanjikan karena pemasukan Negara sangat terbantu dengan pendapatan pada tahun 2002 dari sektor pariwisata yang dapat mencapai 5,8 Milyar US S, dari sekitar 5,8 juta wisatawan, lalu pemasukan sebesar 6,3 Milyar US S dari sekitar 6,9 juta wisatawan dan seterusnya. Namun dengan mengandalkan sektor wisata sebagai ujung tombak perekonomian bukannya tanpa resiko. Pariwisata sangat beresiko dengan lingkungan alam seperti bencana alam dan keamanan serta faktor global alinnya.
Resiko Pariwisata sebagai Salah Satu Sektor Perekonomian Indonesia
Sektor perekonomian Indonesia memiliki sektor pariwisata yang dapat kita dapatkan dari beberapa faktor seperti wisata alam dan kebudayaan yang sangat rentan terhadap resiko bencana alam, keamanan dan faktor global lainnya. Maka dari itu harus ada sebuah inovasi yang baik untuk memperkuat sektor pariwisata Indonesia seperti halnya membuat sebuah perijinan untuk membuat penunjang sektor pariwisata tersebut. Usaha pariwasata sementara yang dapat menunjang pariwisata Indonesia contohnya adalah seperti jasa sarana transportasi tradisional maupun modern, jasa perjalanan pariwisata, rumah makan atau restoran, jasa penyediaan akomodasi, jasa pengadaan atau penyelenggaraan akomodasi, jasa konsultan pariwisata, jasa informasi wisata, wisata air, jasa pramuwisata, dan layanan tempat kebugaran seperti spa.
Dengan pengadaan jasa-jasa yang dapat mensuport sektor pariwisata, maka pertumbuhan ekonomi melalui pariwisatapun akan banyak terbantu olehnya. Mungkin akan banyak plus minus yang akan ditimbulkan dari menggalakkannya sektor pariwisata sebagai Sektor perekonomian di Indonesia, namun untuk mengimbangi ketidak seimbangan antara ekspor dan impor yang kini menjadi keluhan Bank Indonesia. Kepariwisataan akan sangat membantu perkembangan sektor perekonomian Indoensia.

Manajemen Waktu Bagi Mahasiswa


Pernah ga sih ngerasa punya banyak keinginan tapi kekurangan waktu untuk mewujudkan keinginan itu? Atau karena terlalu banyak kegiatan organisasi membuat kita sulit fokus dalam belajar?
Saya rasa issue seperti di atas adalah permasalahan yang cukup populer yang dihadapi mahasiswa. Julukan mahasiswa abadi pun biasa disandang oleh mahasiswa yang lambat lulus kuliah karena konon katanya terlalu sibuk berorganisasi.Apakah memang harus begitu?
Saya rasa tidak. Saya dulu punya sahabat yang luar biasa aktif di kampus, sampai-sampai setiap acara kampus rasanya tidak pernah absen melihat mukanya. Tapi dia bisa lulus dengan cepat dan nilai yang memuaskan. Saya pribadi pun sewaktu kuliah cukup aktif, namun tetap bisa lulus tepat pada waktu yang ditentukan.
Sebenarnya menurut saya, keaktifan seseorang di organisasi bukanlah sebuah alasan untuk membuat seseorang menunda proses belajar sehingga secara otomatis juga menunda kelulusan. Seorang mahasiswa bisa bersikap aktif di organisasi atau kegiatan di luar kampus (seperti berwirausaha) tanpa harus menelantarkan kewajibannya untuk belajar asalkan pandai memanajemen waktu.
Kita semua punya waktu yang sama banyaknya. Semua kebagian sama rata, dua puluh empat jam sehari. Siapapun dia. Tapi mengapa sebagian orang pencapaiannya melebihi sebagian yang lain? Kata kuncinya, produktif.
Ada perbedaan yang sangat besar antara sibuk dan produktif. Kita terkadang sering merasa sibuk, tapi ternyata tidak produktif. Bagaimana cara mengetahuinya? Lihat hasil atau output kegiatan kita. Kalau ternyata hasilnya kurang tampak atau kelihatan, jangan-jangan kita hanya sibuk saja, tanpa produktif.Ada beberapa tahapan yang wajib kita lalui jikalau ingin menjadi produktif, yaitu:
1. Bangun setiap pagi dengan perasaan positif
Perasaan positif setiap pagi akan membuat kita merasa lebih semangat menjalani hari. Untuk mencapainya, kita bisa mulai dengan berdoa dan memvisualisasikan cita-cita yang dimiliki. Mandi tepat pada waktunya juga akan mempengaruhi mood kita lho.
2. Menjaga gaya hidup sehat
Semua teori untuk menjadi produktif akan menjadi percuma apabila tubuh kita sakit atau kelelahan. Kita akan memiliki toleransi yang sangat tinggi untuk berdiam diri jika sedang merasa sakit atau lelah. Olahraga, minum air putih yang banyak, dan tidur yang cukup akan membantu kita menjaga kondisi badan.
3. Belajar memanajemen waktu
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, banyaknya waktu setiap orang adalah sama. Kita tidak dapat mengelola waktu, melainkan hanya mampu mengelola aktivitas dan prioritas kita. Belajarlah membuat skala prioritas dalam bertindak, kerjakan pekerjaan yang penting dan mendesak terlebih dahulu. Usahakan tidak menunda pekerjaan sehingga pekerjaan tidak memburu tanpa ampun pada akhirnya. Cicil setiap pekerjaan besar, dan tinggalkan pekerjaan yang masuk dalam kategori tak penting maupun tak mendesak.
4. Eliminasi penggunaan media sosial
Media sosial adalah salah satu pencuri waktu paling populer akhir-akhir ini. Seorang mahasiswa yang menulis skripsi sambil membuka media sosial, akan menghabiskan waktu yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan yang fokus hanya menulis skripsi saja. Batasi penggunaan media sosial, misalnya hanya satu jam saja perhari pada jam-jam tertentu.
5. Multitasking adalah pemborosan waktu
Karena Anda bisa melakukan tiga hal sekaligus dalam satu waktu, tidak berarti Anda harus melakukan hal tersebut sekaligus. Pekerjaan yang dilakukan dengan berfokus ternyata memiliki hasil yang lebih baik, sekaligus membutuhkan waktu yang jauh lebih sedikit.
6. Belajar untuk mengatakan tidak dan belajar mendelegasikan pekerjaan
Belajar untuk mengatakan tidak pada ajakan-ajakan mendadak jika memang ada pekerjaan yang lebih penting yang harus dilakukan. Jika Anda adalah atasan dalam suatu struktur organisasi, maka sebaiknya Anda belajar untuk mendelegasikan tugas; karena selain menghemat waktu, kita juga belajar memberikan kepercayaan kepada orang lain untuk belajar dan bertumbuh.
7. Buatlah to-do-list yang realistis
Buatlah maksimal hanya TIGA hal besar/esensial saja yang akan Anda lakukan setiap harinya. Tidak lebih. Misalnya: kuliah, belajar kelompok, dan mencuci pakaian. Jika Anda menulis lebih dari tiga hal per hari, maka Anda cenderung memiliki pekerjaan-pekerjaan yang lebih ringan untuk dilakukan.
8. Rapikan!
Sesuatu yang berantakan akan membuat Anda membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk memulai suatu pekerjaan. Luangkanlah waktu satu kali seminggu untuk membereskan meja belajar, buku-buku, ataupun folder di komputer.
Saya menyadari pembentukan kebiasaan baru bukanlah sesuatu yang mudah. Oleh karena itu, sadari hal ini di dalam diri Anda dan teruslah berupaya melakukannya meskipun terkadang ada beberapa hal yang mungkin terlewatkan. Untuk mempermudah proses belajar memanajemen waktu, Anda dapat mengunduh worksheet di bawah ini dan mulai mencoba mengisi dan menggunakannya. Memanajemen waktu bukan menjadikan diri kita sebagai robot, tetapi memiliki panduan dalam bertindak sehari-hari. Selamat mencoba!

GOOGLE HACKFAIR 2015

Monday, December 7, 2015

Begini Meriahnya Event Google Hack Fair Tahun ini


Teknopedia.Asia - Gelaran Google Hack Fair 2015 resmi berakhir, banyak sekali kisah menarik dari event yang baru pertama kali diadakan di Indonesia ini, antusiasme terlihat dengan banyaknya peserta yang hadir, tak kurang ratusan peserta memadati Museum Bank Indonesia tempat dimana acara ini digelar. 

Dalam event ini ada 3 kategori yang bisa diikuti yaitu exhibitiontalks dan codelabsExhibition adalah pameran project-project luar biasa yang telah dibuat oleh developer lokal, dalam event ini tak kurang 40 project yang dipamerkan, lalu ada pula talks yang berisi pembahasan dari pakar-pakar di berbagai macam topik yang berhubungan dengan isu teknologi terkini, yang terakhir adalah codelabs dimana terdapat praktik bagi para pengembang yang ingin membuat hal besar berikutnya. 

Dalam Exhibition ini Teknopedia sempat melakukan wawancara dengan beberapa pengembang aplikasi yang terpilih seperti RilivFiresight dan Arduino Digital Drum. Riliv adalah sebuah aplikasi yang yang memfasilitasi seseorang untuk dapat berkonsultasi tentang masalah pribadinya kepada psikolog profesional atau mahasiswa psikologi, disini pengguna bisa curhat tentang masalah percintaannya secara anonim dan akan dicarikan solusinya oleh para pakar, kemudian ada aplikasi firesight, yaitu sebuah sistem yang dapat memantau dan mendeteksi kebakaran di hutan, menurut pembuatnya aplikasi ini dapat menggantikan peran manusia untuk mendeteksi asap dan kebakaran di hutan sehingga meminimalkan resiko kematian, firesight terdiri dari perangkat hardwaredan software, dimana bagian hardwarenya terdapat dua perangkat yaitu Raspberry Pi yang digunakan sebagai komputer mini untuk mengirimkan data lewat internet dan juga arduino beserta sensor asap dan api untuk mendeteksi kebakaran yang nantinya ditempatkan di hutan. Selain itu teknopedia juga sempat menjumpai booth menarik yaitu Arduino Digital Drum, yaitu sebuah perangkat drum yang dibuat dari bahan PVC atau pralon dan material daur ulang lain yang dapat menghasilkan suara layaknya sebuah drum pada umumnya, cara kerja alat tersebut adalah ketika drum di pukul maka aliran listrik tersebut akan masuk kedalam perangkat arduino sebagai sebuah aliran listrik lalu didalam arduino di convert menjadi semacam midi yang nantinya dapat diputar dilaptop ataupun komputer. 

Selain Exhibition ada sesi tentang talksyang dibawakan oleh berbagai pakar, karena keterbatasan waktu teknopedia hanya mengikuti talks tentang "Emotional Design & User Research" yang dibawakan oleh Borrys Hasian seorang kepala UX & Design di Rakuten Viki. Di sesi ini borrys memaparkan bagaimana pengaruh UI dan UX dalam pengembangan aplikasi. Yang menarik tentunya warna merah sangat cocok digunakan sebagai latar belakang dari aplikasi makanan, agar para usermerasakan hawa lapar. Selain itu gambar-gambar yang membangkitkan nafsu makan juga amat sangat mempengaruhi seorang user untuk menggunakan aplikasi tersebut. Materi yang dibawakan borrys di hack fair kali ini dapat anda lihat http://circleux.com/resources

Selain itu ada sesi Codelabs dimana Yohan Totting mengajak para pengembang untuk ikut membantu permasalahan jakarta seperti kebersihan, kesehatan dan banjir lewat teknologi. Dihadirkan juga seorang pengembang aplikasi smart city di jakarta agar para peserta memahami seluk beluk permasalahan jakarta. Di sini para pengembang diharuskan memilih topik yang ditentukan kemudian mendiskusikan bagaimana cara memecahkan permasalahan tersebut secara tim yang terdiri dari desain dan developer. Di sesi ini para peserta juga mendapatkan bingkisan Google cardboard.