Pengertian
Budaya Kerja
Budaya Kerja adalah suatu falsafah dengan didasari
pandangan hidup sebagai nilai-nilai yang menjadi sifat, kebiasaan dan juga
pendorong yang dibudayakan dalam suatu kelompok dan tercermin dalam sikap
menjadi perilaku, cita-cita, pendapat, pandangan serta tindakan yang terwujud
sebagai kerja.
Budaya kerja organisasi adalah manajemen yang
meliputi pengembangan, perencanaan, produksi, dan pelayanan suatu produk yang
berkualitas dalam arti optimal, ekonomis, dan memuaskan.
Budaya kerja memiliki tujuan untuk mengubah sikap
dan juga perilaku SDM yang ada agar dapat meningkatkan produktivitas kerja
untuk menghadapi berbagai tantangan di masa yang akan datang.
Manfaat dari penerapan Budaya Kerja yang baik :
1. meningkatkan jiwa gotong royong
2. meningkatkan kebersamaan
3. saling terbuka satu sama lain
4. meningkatkan jiwa kekeluargaan
5. meningkatkan rasa kekeluargaan
6. membangun komunikasi yang lebih baik
7. meningkatkan produktivitas kerja
8. tanggap dengan perkembangan dunia luar, dll.
Budaya berani ambil resiko
•
TAKE
A RISK CULTURE
•
Hidup
dalam budaya yg berfokus pada resiko ini penuh dengan upaya menekan resiko
tinggi, namun dengan umpan balik yang lambat. Pentingnya membuat keputusan yang
tepat menimbulkan naluri melihat jauh ke depan.
•
Mengambil
keputusan butuh waktu yg lama, dan sekali melakukan, pemikiran sulit diubah.
Dalam budaya ini dperlukan pribadi-pribadi yg matang.
Budaya kerja yang fokus pada proses
•
FOCUS
ON PROCESS CULTURE
•
Individu
yang dihargai dalam budaya ini adalah yang mencoba untuk melindungi integritas
sistem lebih dari kepentingan pribadi
•
Di
lembaga pemerintah, karyawan bahkan tak memperoleh umpan balik. Sebagai
akibatnya, efektifitas pekerjaan sampai
terjadi sesuatu yg mebutuhkan evaluasi.
Budaya kerja keras
•
HARD
WORKER CULTURE
•
Budaya
kerja keras termasuk budaya yang sulit, penuh dengan aktifitas yang energetik.
•
Lingkungan
budaya ini sangat kondusif bagi orang-orang yang aktif, erat dengan pencapaian
target tertentu.
Semoga MUTU SDM organisasi anda tidak seperti
berikut:
•
1.
suka mengeluh, banyak menuntut, egois
•
2.
bekerja seenaknya, kepedulian kurang
•
3.
kerja seba tanggung, sering menunda, manipulatif
•
4.
malas, disiplin buruk, stamina kerja rendah
•
5.
pengabdian minim, sense of belonging tipis, gairah kerja kurang
•
6.
terjebak rutinitas, menolak perubahan, kurang kreatif
•
7.
bekerja asal-asalan, cepat merasa puas
•
8.
jiwa melayani rendah, merasa hebat, arogan
Definisi Etos Kerja
Etos berasal dari bahasa yunani ethos yakni
karakter, cara hidup, kebiasaan seseorang, motivasi atau tujuan moral seseorang
serta pandangan dunia mereka, yakni gambaran, cara bertindak ataupun gagasan
yang paling komprehensif mengenai tatanan. Dengan kata lain etos adalah aspek
evaluatif sebagai sikap mendasar terhadap diri dan dunia mereka yang direfleksikan
dalam kehidupannya (Khasanah, 2004:8).
Menurut Geertz (1982:3) Etos adalah sikap yang
mendasar terhadap diri dan dunia yang dipancarkan hidup. Sikap disini
digambarkan sebagai prinsip masing-masing individu yang sudah menjadi
keyakinannya dalam mengambil keputusan .
Menurut kamus Webster, etos didefinisikan sebagai
keyakinan yang berfungsi sebagai panduan tingkah laku bagi seseorang,
sekelompok, atau sebuah institusi (guiding beliefs of a person, group or
institution).
Menurut Usman Pelly (1992:12), etos kerja adalah
sikap yang muncul atas kehendak dan kesadaran sendiri yang didasari oleh sistem
orientasi nilai budaya terhadap kerja. Dapat dilihat dari pernyataan di muka
bahwa etos kerja mempunyai dasar dari nilai budaya, yang mana dari nilai budaya
itulah yang membentuk etos kerja masing-masing pribadi.
Etos kerja dapat diartikan sebagai konsep tentang
kerja atau paradigma kerja yang diyakini oleh seseorang atau sekelompok orang
sebagai baik dan benar yang diwujudnyatakan melalui perilaku kerja mereka secara
khas (Sinamo, 2003,2).
Menurut Toto Tasmara, (2002) Etos kerja adalah
totalitas kepribadian dirinya serta caranya mengekspresikan, memandang,
meyakini dan memberikan makna ada sesuatu, yang mendorong dirinya untuk
bertindak dan meraih amal yang optimal sehingga pola hubungan antara manusia
dengan dirinya dan antara manusia dengan makhluk lainnya dapat terjalin dengan
baik. Etos kerja berhubungan dengan beberapa hal penting seperti:
a. Orientasi ke masa depan, yaitu segala sesuatu
direncanakan dengan baik, baik waktu, kondisi untuk ke depan agar lebih baik
dari kemarin.
b. Menghargai waktu dengan adanya disiplin waktu
merupakan hal yang sangat penting guna efesien dan efektivitas bekerja.
c. Tanggung jawab, yaitu memberikan asumsi bahwa
pekerjaan yang dilakukan merupakan sesuatu yang harus dikerjakan dengan
ketekunan dan kesungguhan.
d. Hemat dan sederhana, yaitu sesuatu yang berbeda
dengan hidup boros, sehingga bagaimana pengeluaran itu bermanfaat untuk
kedepan.
e. Persaingan sehat, yaitu dengan memacu diri agar
pekerjaan yang dilakukan tidak mudah patah semangat dan menambah kreativitas
diri.
Secara umum, etos kerja berfungsi sebagai alat
penggerak tetap perbuatan dan kegiatan individu sebagai seorang pengusaha atau
manajer. Menurut A. Tabrani Rusyan, (1989) fungsi etos kerja adalah:
(a) pendorang timbulnya perbuatan
(b) penggairah dalam aktivitas
(c) penggerak, seperti; mesin bagi mobil, maka besar
kecilnya motivasi yang akan menentukan cepat lambatnya suatu perbuatan.
Cara Menumbuhkan Etos Kerja :
1. Menumbuhkan sikap optimis :
- Mengembangkan semangat dalam diri
- Peliharalah sikap optimis yang telah dipunyai
- Motivasi diri untuk bekerja lebih maju
2. Jadilah diri anda sendiri :
- Lepaskan impian
- Raihlah cita-cita yang anda harapkan
3. Keberanian untuk memulai :
- Jangan buang waktu dengan bermimpi
- Jangan takut untuk gagal
- Merubah kegagalan menjadi sukses
4. Kerja dan waktu :
- Menghargai waktu (tidak akan pernah ada ulangan
waktu)
- Jangan cepat merasa puas
5. Kosentrasikan diri pada pekerjaan :
- Latihan berkonsentrasi
- Perlunya beristirahat
6. Bekerja adalah sebuah panggilan Tuhan(Khasanah,
2004)
Aspek Kecerdasan yang Perlu Dibina dalam Diri, untuk
Meningkatkan Etos Kerja :
1. Kesadaran : keadaan mengerti akan pekerjaanya.
2. Semangat : keinginan untuk bekerja.
3. Kemauan : apa yang diinginkan atau keinginan,
kehendak dalam bekerja.
4. Komitmen : perjanjian untuk melaksanakan
pekerjaan (janji dalam bekerja).
5. Inisiatif : usaha mula-mula, prakarsa dalam
bekerja.
6. Produktif : banyak menghasilkan sesuatu bagi
perusahaan.
7. Peningkatan : proses, cara atau perbuatan
meningkatkan usaha, kegiatan dan sebagainya dalam bekerja.
8. Wawasan : konsepsi atau cara pandang tentang
bekerja.(Siregar, 2000, p.24)
Contoh Nilai-Nilai Budaya Kerja Bank DKI
Budaya perusahaan merupakan nilai dan falsafah yang
telah disepakati dan diyakini oleh seluruh insan Bank DKI sebagai landasan dan acuan bagi Bank DKI
untuk mencapai tujuan. Bank DKI mendefinisikan budaya perusahaan dalam tujuh
nilai yang meresap ke dalam segenap karyawan Bank DKI.
Komitmen
Menjunjung
tinggi nilai-nilai yang disepakati dan bertanggung jawab dengan sepenuh hati.
Panduan Perilaku:
- Memegang teguh dan berupaya keras untuk mencapai target
- Melaksanakan pekerjaan dengan penuh tanggung-jawab
- Dapat dipercaya dalam mengemban setiap pekerjaan dengan benar
- Menjalankan tugas mengikuti aturan yang berlaku
- Menindaklanjuti setiap masalah yang menjadi tanggung-jawab saya dan memastikan penyelesaiannya hingga tuntas
Kerjasama
yang dilandasi semangat saling menghargai dan menghormati untuk mencapai hasil
yang terbaik.
Panduan Perilaku:
- Bersedia mendengar dan menghargai pendapat orang lain
- Tidak memaksakan kehendak atau pendapat pribadi
- Aktif memberi saran, pendapat untuk keberhasilan tim
- Berpikir positif
- Bersedia bekerja dengan penuh keikhlasan, tanggung jawab dan dedikasi
Profesional
Menjalankan
tugas sesuai dengan keahlian, keterampilan dan pengetahuan di bidangnya untuk
mencapai kinerja terbaik dengan tetap menjunjung tinggi kode etik bankir.
Panduan
Perilaku:
- Bekerja efektif dan efisien
- Inovatif dan kreatif
- Selalu belajar untuk mengembangkan keterampilan, pengetahuan dan keahliannya
- Positif thinking
- Berwawasan luas dan pandangan jauh ke depan
- Bekerja berdasarkan prinsip kehati-hatian (prudent)
Pelayanan
Memberikan
layanan terbaik kepada seluruh nasabah dengan sikap ramah, sopan, tulus dan
rendah hati sehingga dapat memberikan kepuasan.
Panduan Perilaku:
- Senyum Salam Sapa
- Mendengarkan dengan sepenuh hati untuk memahami kebutuhan nasabah
- Memberikan layanan dengan sigap, cepat dan akurat
- Siap menerima kritik dan saran untuk perbaikan layanan
Melaksanakan
tugas secara tepat waktu, tepat guna, dan tepat manfaat.
Panduan
Perilaku:
- Tepat waktu
- Bertindak sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang berlaku dengan penuh tanggung jawab
- Melaksanakan rencana yang telah ditetapkan
- Menggunakan sarana dan prasarana kantor sebagaimana mestinya
Kerja Keras
Melaksanakan
tugas dengan segala upaya untuk mencapai hasil yang terbaik.
Panduan
Perilaku:
- Pantang menyerah untuk mencari solusi yang lebih baik
- Menyelesaikan pekerjaan dengan kualitas yang terbaik
- Selalu bersemangat untuk memberikan hasil yang lebih baik
- Tidak cepat puas atas hasil yang dicapai
- Rela mengorbankan kepentingan pribadi demi tercapainya kepentingan perusahaan
Integritas
Membangun
kepercayaan dengan kejujuran, tanggung jawab, moral, serta satu kata dengan
perbuatan
Panduan Perilaku:
- Berani menyatakan fakta apa adanya secara transparan dan jujur dengan tetap menjaga rahasia bank dan perusahaan
- Menjunjung tinggi kebenaran sesuai dengan kode etik bankir
- Melaksanakan tugas dengan ikhlas
- Bersikap terbuka dalam mengungkap gagasan dan pendapat
- Mencintai pekerjaan dan menjaga citra bank
Sumber : Drs. Gering Supriyadi,MM dan Drs. Tri Guno, LLM
www.bankdki.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar