Kamis, 08 November 2012

Budaya Kerja


 Pengertian Budaya Kerja

Budaya Kerja adalah suatu falsafah dengan didasari pandangan hidup sebagai nilai-nilai yang menjadi sifat, kebiasaan dan juga pendorong yang dibudayakan dalam suatu kelompok dan tercermin dalam sikap menjadi perilaku, cita-cita, pendapat, pandangan serta tindakan yang terwujud sebagai kerja.
Budaya kerja organisasi adalah manajemen yang meliputi pengembangan, perencanaan, produksi, dan pelayanan suatu produk yang berkualitas dalam arti optimal, ekonomis, dan memuaskan.
Budaya kerja memiliki tujuan untuk mengubah sikap dan juga perilaku SDM yang ada agar dapat meningkatkan produktivitas kerja untuk menghadapi berbagai tantangan di masa yang akan datang.
Manfaat dari penerapan Budaya Kerja yang baik :
1. meningkatkan jiwa gotong royong
2. meningkatkan kebersamaan
3. saling terbuka satu sama lain
4. meningkatkan jiwa kekeluargaan
5. meningkatkan rasa kekeluargaan
6. membangun komunikasi yang lebih baik
7. meningkatkan produktivitas kerja
8. tanggap dengan perkembangan dunia luar, dll.
Budaya berani ambil resiko
      TAKE A RISK CULTURE
      Hidup dalam budaya yg berfokus pada resiko ini penuh dengan upaya menekan resiko tinggi, namun dengan umpan balik yang lambat. Pentingnya membuat keputusan yang tepat menimbulkan naluri melihat jauh ke depan.
      Mengambil keputusan butuh waktu yg lama, dan sekali melakukan, pemikiran sulit diubah. Dalam budaya ini dperlukan pribadi-pribadi yg matang.
Budaya kerja yang fokus pada proses
      FOCUS ON PROCESS CULTURE
      Individu yang dihargai dalam budaya ini adalah yang mencoba untuk melindungi integritas sistem lebih dari kepentingan pribadi
      Di lembaga pemerintah, karyawan bahkan tak memperoleh umpan balik. Sebagai akibatnya, efektifitas pekerjaan sampai  terjadi sesuatu yg mebutuhkan evaluasi.
Budaya kerja keras
      HARD WORKER CULTURE
      Budaya kerja keras termasuk budaya yang sulit, penuh dengan aktifitas yang energetik.
      Lingkungan budaya ini sangat kondusif bagi orang-orang yang aktif, erat dengan pencapaian target tertentu.
Semoga MUTU SDM organisasi anda tidak seperti berikut:
      1. suka mengeluh, banyak menuntut, egois
      2. bekerja seenaknya, kepedulian kurang
      3. kerja seba tanggung, sering menunda, manipulatif
      4. malas, disiplin buruk, stamina kerja rendah
      5. pengabdian minim, sense of belonging tipis, gairah kerja kurang
      6. terjebak rutinitas, menolak perubahan, kurang kreatif
      7. bekerja asal-asalan, cepat merasa puas
      8. jiwa melayani rendah, merasa hebat, arogan

Definisi Etos Kerja

Etos berasal dari bahasa yunani ethos yakni karakter, cara hidup, kebiasaan seseorang, motivasi atau tujuan moral seseorang serta pandangan dunia mereka, yakni gambaran, cara bertindak ataupun gagasan yang paling komprehensif mengenai tatanan. Dengan kata lain etos adalah aspek evaluatif sebagai sikap mendasar terhadap diri dan dunia mereka yang direfleksikan dalam kehidupannya (Khasanah, 2004:8).
Menurut Geertz (1982:3) Etos adalah sikap yang mendasar terhadap diri dan dunia yang dipancarkan hidup. Sikap disini digambarkan sebagai prinsip masing-masing individu yang sudah menjadi keyakinannya dalam mengambil keputusan .
Menurut kamus Webster, etos didefinisikan sebagai keyakinan yang berfungsi sebagai panduan tingkah laku bagi seseorang, sekelompok, atau sebuah institusi (guiding beliefs of a person, group or institution).
Menurut Usman Pelly (1992:12), etos kerja adalah sikap yang muncul atas kehendak dan kesadaran sendiri yang didasari oleh sistem orientasi nilai budaya terhadap kerja. Dapat dilihat dari pernyataan di muka bahwa etos kerja mempunyai dasar dari nilai budaya, yang mana dari nilai budaya itulah yang membentuk etos kerja masing-masing pribadi.
Etos kerja dapat diartikan sebagai konsep tentang kerja atau paradigma kerja yang diyakini oleh seseorang atau sekelompok orang sebagai baik dan benar yang diwujudnyatakan melalui perilaku kerja mereka secara khas (Sinamo, 2003,2).
Menurut Toto Tasmara, (2002) Etos kerja adalah totalitas kepribadian dirinya serta caranya mengekspresikan, memandang, meyakini dan memberikan makna ada sesuatu, yang mendorong dirinya untuk bertindak dan meraih amal yang optimal sehingga pola hubungan antara manusia dengan dirinya dan antara manusia dengan makhluk lainnya dapat terjalin dengan baik. Etos kerja berhubungan dengan beberapa hal penting seperti:
a. Orientasi ke masa depan, yaitu segala sesuatu direncanakan dengan baik, baik waktu, kondisi untuk ke depan agar lebih baik dari kemarin.
b. Menghargai waktu dengan adanya disiplin waktu merupakan hal yang sangat penting guna efesien dan efektivitas bekerja.
c. Tanggung jawab, yaitu memberikan asumsi bahwa pekerjaan yang dilakukan merupakan sesuatu yang harus dikerjakan dengan ketekunan dan kesungguhan.
d. Hemat dan sederhana, yaitu sesuatu yang berbeda dengan hidup boros, sehingga bagaimana pengeluaran itu bermanfaat untuk kedepan.
e. Persaingan sehat, yaitu dengan memacu diri agar pekerjaan yang dilakukan tidak mudah patah semangat dan menambah kreativitas diri.
Secara umum, etos kerja berfungsi sebagai alat penggerak tetap perbuatan dan kegiatan individu sebagai seorang pengusaha atau manajer. Menurut A. Tabrani Rusyan, (1989) fungsi etos kerja adalah:
(a) pendorang timbulnya perbuatan
(b) penggairah dalam aktivitas
(c) penggerak, seperti; mesin bagi mobil, maka besar kecilnya motivasi yang akan menentukan cepat lambatnya suatu perbuatan.
Cara Menumbuhkan Etos Kerja :
1. Menumbuhkan sikap optimis :
- Mengembangkan semangat dalam diri
- Peliharalah sikap optimis yang telah dipunyai
- Motivasi diri untuk bekerja lebih maju
2. Jadilah diri anda sendiri :
- Lepaskan impian
- Raihlah cita-cita yang anda harapkan
3. Keberanian untuk memulai :
- Jangan buang waktu dengan bermimpi
- Jangan takut untuk gagal
- Merubah kegagalan menjadi sukses
4. Kerja dan waktu :
- Menghargai waktu (tidak akan pernah ada ulangan waktu)
- Jangan cepat merasa puas
5. Kosentrasikan diri pada pekerjaan :
- Latihan berkonsentrasi
- Perlunya beristirahat
6. Bekerja adalah sebuah panggilan Tuhan(Khasanah, 2004)


Aspek Kecerdasan yang Perlu Dibina dalam Diri, untuk Meningkatkan Etos Kerja :
1. Kesadaran : keadaan mengerti akan pekerjaanya.
2. Semangat : keinginan untuk bekerja.
3. Kemauan : apa yang diinginkan atau keinginan, kehendak dalam bekerja.
4. Komitmen : perjanjian untuk melaksanakan pekerjaan (janji dalam bekerja).
5. Inisiatif : usaha mula-mula, prakarsa dalam bekerja.
6. Produktif : banyak menghasilkan sesuatu bagi perusahaan.
7. Peningkatan : proses, cara atau perbuatan meningkatkan usaha, kegiatan dan sebagainya dalam bekerja.
8. Wawasan : konsepsi atau cara pandang tentang bekerja.(Siregar, 2000, p.24)

Contoh Nilai-Nilai Budaya Kerja Bank DKI
Budaya perusahaan merupakan nilai dan falsafah yang telah disepakati dan diyakini oleh seluruh insan Bank DKI  sebagai landasan dan acuan bagi Bank DKI untuk mencapai tujuan. Bank DKI mendefinisikan budaya perusahaan dalam tujuh nilai yang meresap ke dalam segenap karyawan Bank DKI.
Komitmen
Menjunjung tinggi nilai-nilai yang disepakati dan bertanggung jawab dengan sepenuh hati.
Panduan Perilaku:
  •   Memegang teguh dan berupaya keras untuk mencapai target
  •  Melaksanakan pekerjaan dengan penuh tanggung-jawab
  •  Dapat dipercaya dalam mengemban setiap pekerjaan dengan benar
  •  Menjalankan tugas mengikuti aturan yang berlaku
  •  Menindaklanjuti setiap masalah yang menjadi tanggung-jawab saya dan memastikan penyelesaiannya hingga tuntas
Teamwork
Kerjasama yang dilandasi semangat saling menghargai dan menghormati untuk mencapai hasil yang terbaik.
Panduan Perilaku:
  •  Bersedia mendengar dan menghargai pendapat orang lain
  • Tidak memaksakan kehendak atau pendapat pribadi
  • Aktif memberi saran, pendapat untuk keberhasilan tim
  •  Berpikir positif
  •  Bersedia bekerja dengan penuh keikhlasan, tanggung jawab dan dedikasi

Profesional
Menjalankan tugas sesuai dengan keahlian, keterampilan dan pengetahuan di bidangnya untuk mencapai kinerja terbaik dengan tetap menjunjung tinggi kode etik bankir.
Panduan Perilaku:
  • Bekerja efektif dan efisien
  • Inovatif dan kreatif
  • Selalu belajar untuk mengembangkan keterampilan, pengetahuan dan keahliannya
  • Positif thinking
  • Berwawasan luas dan pandangan jauh ke depan
  • Bekerja berdasarkan prinsip kehati-hatian (prudent)

Pelayanan
Memberikan layanan terbaik kepada seluruh nasabah dengan sikap ramah, sopan, tulus dan rendah hati sehingga dapat memberikan kepuasan.
Panduan Perilaku:
  • Senyum Salam Sapa
  •  Mendengarkan dengan sepenuh hati untuk memahami kebutuhan nasabah
  •  Memberikan layanan dengan sigap, cepat dan akurat
  • Siap menerima kritik dan saran untuk perbaikan layanan
Disiplin
Melaksanakan tugas secara tepat waktu, tepat guna, dan tepat manfaat.
Panduan Perilaku:
  • Tepat waktu
  • Bertindak sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang berlaku dengan penuh tanggung jawab
  • Melaksanakan rencana yang telah ditetapkan
  • Menggunakan sarana dan prasarana kantor sebagaimana mestinya

Kerja Keras
Melaksanakan tugas dengan segala upaya untuk mencapai hasil yang terbaik.
Panduan Perilaku:
  • Pantang menyerah untuk mencari solusi yang lebih baik
  • Menyelesaikan pekerjaan dengan kualitas yang terbaik
  • Selalu bersemangat untuk memberikan hasil yang lebih baik
  • Tidak cepat puas atas hasil yang dicapai
  • Rela mengorbankan kepentingan pribadi demi tercapainya kepentingan perusahaan


Integritas
Membangun kepercayaan dengan kejujuran, tanggung jawab, moral, serta satu kata dengan perbuatan
Panduan Perilaku:
  • Berani menyatakan fakta apa adanya secara transparan dan jujur dengan tetap menjaga rahasia bank dan perusahaan
  • Menjunjung tinggi kebenaran sesuai dengan kode etik bankir
  • Melaksanakan tugas dengan ikhlas
  • Bersikap terbuka dalam mengungkap gagasan dan pendapat
  • Mencintai pekerjaan dan menjaga citra bank






Sumber : Drs. Gering Supriyadi,MM dan Drs. Tri Guno, LLM
   www.bankdki.co.id